Tunggu Warganya Balik Luar Negeri, Petugas Rohil Stanby di Pelabuhan Dumai

ROKAN HILIR ,(Mediapesisir.com)- Hanya 7 (tujuh) orang dari 16 warga Rokan Hilir (Rohil) dari Malaysia yang sudah di karantina di Tanjung Balai Karimun yang dapat menumpang kapal dari Tanjung Balai Karimun ke Dumai kemaren. Sehingga sisanya 9 (sembilan) orang tersebut masih menunggu di Tanjung Balai Karimun. Oleh sebab itu, Pemkab Rohil melalui dinas perhubungan telah menugaskan petugas yang stanby di pelabuhan Dumai untuk menunggu warga Rohil yang balik dari luar negeri. Demikian hal ini dijelaskan oleh Plt kepala kominfotiks Rohil, Hermanto,S.Sos kepada Journalis Mediapesisir.com ketika ditemui di media center tanggap Corona Virus Disease 2019 (Convid-19) gugus tugas Rokan Hilir (Rohil) di Jalan Perwira No.1 Bagansiapiapi, Sabtu (28/03/2020).
Dijelaskan oleh Hermanto bahwa informasi yang diperoleh pada Jumat kemaren (27/03/2020) dari Kominfo provinsi Riau bahwa warga Rokan Hilir yang akan pulang sebanyak 16 orang. Namun karena kondisi kapal tidak memungkinkan maka yang naik sebagai penumpang kapal hanya 7 (tujuh) orang saja. Sedangkan yang lainnya tidak bisa berangkat meskinpun mereka sudah tercatat di manifest penumpang kapal yang akan berangkat dari Tg Balai Karimun.
Jadi sembilan orang tersebut, tambahnya menjelaskan apakah hari ini balik atau ditunda belum dapat informasinya. Namun yang jelasnya Pemkab Rohil melalui dinas perhubungan telah menugaskan petugas di pelabuhan Dumai untuk meng- cek manifest penumpang kapal yang berangkat dari Tg Balai Karimun. Jika memang ada warga Rohil yang jadi penumpang di kapal yang berangkat, maka petugas dari dinas perhubungan dan petugas BPBD Rohil akan menunggu di pelabuhan Dumai dan selanjutnya membawa mereka dengan mobil pribadi ke Rokan Hilir. Jadi yang sembilan orang ini, lanjutnya mengatakan apakah hari ini berangkat belum tahu lagi. Namun petugas senantiasa stanby di Dumai selama convid-19 ini.
“Jadi petugas di Dumai akan selalu koordinasi dengan pihak pelayaran Tg Balai Karimun dan Dumai,”katanya.
Kemudian itu, dijelaskan Plt kepala Kominfotiks Rohil ini bahwa data orang dalam pantauan (ODP) ini semakin hari semakin tinggi artinya menandakan petugas telah bekerja.
“Setiap orang yang datang dari luar negeri ataupun luar daerah yang ada terjangkit convid-19 akan di data sebagai orang dalam pantauan,”tuturnya.
Sedangkan warga Rohil dari Malaysia yang dari Tg Balai Karimun ini sudah mengalami masa karantina selama 14 hari. Namun Pemkab Rohil tidak mau nantinya kecolongan makanya mereka dimasukkan kedalam status orang dalam pantauan (ODP).
“Sehingga mereka tetap kita cek suhu badan dan mereka dicatat alamatnya supaya gampang di pantau oleh petugas kesehatan Puskesmas di kecamatan. Nanti petugas akan setiap hari memantau mereka,”katanya.
Jadi jika orang dalam pantauan (ODP) ada gejala-gelaja mengarah ke convid-19 maka memerlukan peningkatan pengawasan ke pasien dalam pantauan (PDP).
“Ada 11 tempat tidur yang telah disiapkan bagi pasien dalam pantauan (PDP) di RSUD dr Pratomo. Namun sampai saat ini kita bersyukur di Rohil nihil pasien dalam pantauan (PDP), suspeck atau positif convid-19,”ujarnya.
Dijelaskannya, angka ODP Rohil tinggi ini berharap masyarakat tidak usah kuatir namun harus waspada dengan membatasi diri dengan stay home atau berdiam di rumah. Kata Ia, jikapun ada keperluan sesuatu keluar rumah maka selalu menjaga physical distancing atau menjaga jarak sesama orang.
“Kemudian itu diharapkan selalu menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan serta kondisi badan dengan memakan makanan bervitamin untuk menambah imunitas tubuh,”Ujarnya. (aharis)