Limbah Kilang Sagu Apeng Kembali Meresahkan Warga Desa Ketam Putih

Foto : ilustrasi

MEDIAPESISIR.COM, (BENGKALIS) – Kilang sagu di Desa Ketam Putuh, Kabupaten Bengkakus Provinsi Riau yang sudah beroperasi puluhan tahun ini meresahkan warga masyarakat Desa Ketam Putih.

Sejumlah warga salah satunya Ridwan menyampaikan kepada media ini sudah pukuhan tahun kami terdampak limbah dari kilang sagu ini.

Hal senada juga di sampaikan Rohani (52) dampak dari limbah kilang sagu ini sangat mereasahkan pencemaran dari limbah yang berasal dari kilang sagu di Desa Ketam Putih, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang telah beroperasi selama puluhan tahun, namun belum ada tanggapan yang serius dari Dinas terkait,” katanya.

“Sungai ini tercemar sejak keberadaan kilang sagu yang ada di Sungai seriau ini membuat kami para warga disini tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan aktifitas di sungai ini, ” ujar Rohani.

Dulu air sungai tersebut dimanfaatkan warga untuk mandi, minum dan mencuci,” kata warga desa ketamputih, Ridwan dan Rohani, Kamis sore.(26/01/2022).

Ditempat yang berbeda, Ridwan dan Rohani mengatakan, sungai tersebut menjadi dangkal akibat limbah sagu yang berasal dari kilang tersebut.

“Bukan hanya dangkal, air sungai juga hitam membiru seperti limbah rumah tangga, disamping itu air tersebut juga berbau busuk, mungkin ikan pun tidak sanggup untuk hidup disungai itu,” katanya.

Dijelaskannya, kedangkalan air sungai jelas terlihat apabila air sungai tersebut telah surut dari pasangnya air laut.

Sehingga Warga setempat merasa tidak nyaman saat melintasi jembatan sungai seriau yang terletak di perbatasan Desa Ketam Putih dengan Desa Pematang Duku yang dijadikan pembuangan limbah sagu tersebut.

Salah satu warga Desa Ketam Putih yang sedang melintasi di jembatan tersebut saat diwawancarai media ini mengatakan, bau busuk apabila melintas sangat terasa di hidung pak, tapi apa boleh buat kami warga disini sudah biasa menghirup udara bau besuk in, ” kata warga yang melintas di jembatan ini.

“Jika melewati jembatan ini memang terkenal dengan bau busuk limbah kilang sagu yang terletak di pinggiran Sungai seriau, ” katanya.

Menurutnya, pemilik kilang sagu itu bernama Apeng.

“Kami berharap pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bengkalis jangan buang badan dan turup mata dengan kilang sagu ini dan bila perlu terjun kelapangan untuk melihat sendiri, jangan hanya diam saja, lihatlah sungai yang benar-benar tercemar sebelum sungai ini bertambah parah,” katanya.

Berdasarkan pantauan, sungai tersebut memang benar telah tercemar akibat limbah kilang sagu yang telah lama beroperasi di desa itu, bahkan air sungai tersebut juga membiru dan bau menyengat, dan kedangkalan sungai juga jelas terlihat.

Masyarakat di desa itu berharap DLH Kabupaten Bengkalis segera memeriksa dan menindak lanjuti kilang yang tidak menghiraukan lingkungan sekitar tersebut, ” kesal warga saat di wawancarai media ini.

Informasi yang diterima dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis melalui Agus Susanto Kabid Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas terkait linbah kilang sagu yang meresahkan warga mengatakan, Apeng pemilik kilang sagu tanggal 19 Agustus tahun 2022 sudah pernah kita panggil ke kantor,” kata Agus Susanto.

Lanjut Agus Susanto, Pemangilan Apeng setelah kami pihak DLH melaksanakan verifikasi dilapangan,” sebutnya.

Pemangilan Apeng ke kantor Dinas Lingkungan Hidup supaya memperbaiki pengolahan limbahnya, ” bener Agus Susanto.

Nanti kita cek lagi kelapangan apakah sudah dilakukan perbaikan atau belum, ” tutup Agus Susanto.

(Feri Windria)

(Visited 87 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *